🌦️ Ikatan Perdagangan Termasuk Dalam Bentuk Kelompok Sosial Yang Disebut
Ikatandalam solidaritas sosial mekanik yang didasarkan pada kepercayaan dan kesetiakawanan disebut . SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah
Artikel IPS kelas VIII ini akan membahas macam-macam bentuk kegiatan perdagangan. Ada perdagangan antardaerah, antarpulau, dan antarnegara. — Coba lihat deh di bungkus makanan ringan atau minuman kemasan yang ada di rumah kamu. Cari informasi tentang nama pabrik yang memproduksi barang tersebut. Nah, kalau sudah tahu nama perusahaannya, sekarang kamu lihat berada di kota mana perusahaan tersebut? Pasti di antara produk-produk kemasan yang ada di rumah kamu, produksinya ada yang dari luar kota atau bahkan luar pulau. Misal, kamu tinggal di Surabaya, tapi pabrik yang memproduksi makanan tersebut adanya di Bandung. Begitu pula sebaliknya. Nah Squad, itu contoh dari bentuk kegiatan perdagangan lho. Secara umum itu bentuk kegiatan perdagangan terbagi menjadi dua yakni perdagangan antardaerah atau antarpulau serta perdagangan antarnegara. Kita pelajari satu per satu yuk. 1. Kegiatan Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau Perdagangan itu sendiri kan merupakan kegiatan tukar-menukar barang atau jasa dengan kesepakatan bersama. Nah, kegiatan tersebut seiring berkembangnya zaman, sudah bisa dilakukan secara nasional lho Squad. Semakin canggihnya teknologi, maka jangan heran jika barang dari kota-kota di Pulau Jawa, bisa ada di Pulau Irian, atau produksi kota-kota di Pulau Sumatra, bisa ada di Pulau Sulawesi. Begitu pun sebaliknya. Apa sih tujuan perdagangan antardaerah atau antarpulau tersebut? Pertama, ya jelas untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan itu kan diperoleh dari selisih harga beli dengan harga jual. Nah, harapannya dengan melakukan perdagangan ke luar daerah, keuntungan akan semakin banyak. Keuntungan yang banyak juga bergantung kepada manfaat yang kedua ini lho, Squad. Ya, manfaat yang kedua ialah memperluas jangkauan pasar. Semakin luas jangkauannya, maka semakin banyak konsumen. Semakin banyak konsumen semakin banyak pula keuntungannya. Baca Juga Mengembangkan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia Contohnya begini Squad, di daerah Pekalongan, Jawa Tengah, untuk memperoleh keuntungan yang besar nggak cuma dipasarkan di daerah Pekalongan saja. Kalau kamu yang tinggal di daerah Pekalongan, coba berkunjung ke kota-kota atau kabupaten di sekitar Pekalongan deh. Batik Pekalongan pasti gampang untuk dijumpai. Nah, kira-kira seperti itulah contoh dari perdagangan antardaerah. Perdagangan antardaerah atau antarpulau ini nggak serta-merta muncul lho, Squad. Paling enggak ada dua faktor pendorong perdagangan antardaerah. Pertama, perbedaan faktor produksi yang dimiliki, terutama faktor produksi alam. Daerah pesisir pantai pasti ingin hasil produksinya bisa sampai ke pelosok kan? Nah begitu juga yang di daerah pelosok pegunungan, hasil produksi seperti sayuran dan buah-buahan pasti juga ingin sampai ke tangan penduduk di pesisir. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan perdagangan, di mana hasil produksi bisa saling memenuhi kebutuhan. Faktor kedua yang mendorong perdagangan antardaerah atau antarpulau ini ialah perbedaan tingkat harga. Contohnya begini Squad, Kota Pekalongan, yang terkenal sebagai penghasil batik, pengrajin batiknya pasti ingin mendapatkan untung dong? Nah umumnya, harga batik di Pekalongan lebih murah karena Pekalongan pusat dari pengrajin batik. Oleh karena itu, para pengrajin batik di Pekalongan memasarkan batiknya ke daerah lain. Biasanya nih, kalau hasil dagangannya itu sudah bisa masuk dalam skala nasional, maka para usahawan akan melebarkan sayap distribusinya ke jenjang yang lebih tinggi, internasional. Nah, sekarang kita pelajari yuk kegiatan perdagangan antarnegara. 2. Kegiatan Perdagangan Antarnegara Kegiatan perdagangan antarnegara ini merupakan aktivitas transaksi masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain. Contohnya begini Squad, orang tua kamu membeli barang elektronik atau sepatu, tapi barang tersebut dikirim dari luar negeri, misal Singapura. Nah, itu contoh kegiatan perdagangan antarnegara. Aktivitas perdagangan antarnegara itu bisa dibedakan menjadi dua, yakni ekspor dan impor. Ekspor itu merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Pelaku kegiatan ekspor itu disebut dengan eksportir. Tujuan mengekspor barang atau jasa ialah memperoleh keuntungan. Nah, barang dan jasa yang dijual tersebut kan dibayar menggunakan mata uang asing tuh, kemudian mata uang asing ini ditukar dengan mata uang rupiah. Mata uang asing tadi otomatis akan disimpan oleh pemerintah sebagai devisa negara yang bisa digunakan untuk mengimpor barang. “Eittss, apa itu impor?” Nanti akan dijelaskan ya. Perlu kamu tahu nih Squad, negara-negara berkembang seperti Indonesia ini, umumnya mengekspor sumber daya alam. Kalau negara-negara maju umumnya mengekspor barang-barang berteknologi tinggi. Sekarang kita bahas tentang kegiatan impor yuk. Kebalikannya dari ekspor, impor merupakan kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri. Pelaku kegiatan impor disebut dengan importir. Proses transaksi impor itu ketika importir membayar barang yang dibelinya dari luar negeri menggunakan mata uang asing. Kalau dari contoh yang membeli barang dari luar negeri tadi, berarti tukar dulu rupuah ke mata uang luar negeri, misalnya Dollar Amerika Serikat. Pastinya kegiatan perdagangan antarnegara ini memiliki manfaat seperti memperoleh keuntungan dong. Selain itu juga bisa sebagai salah satu cara menjalin persahabatan antarnegara. Eh, bukan hanya dua hal itu aja lho Squad. Kegiatan tersebut juga bermanfaat untuk mentransfer teknologi modern. Misalnya begini, barang-barang yang diimpor oleh negara berkembang itu umumnya barang-barang dengan teknologi tinggi kan? Otomatis akan membutuhkan pelatihan dalam pengoperasiannya. Nah, dengan adanya pelatihan tersebut bisa menjadi salah satu sarana dalam mentransfer teknologi tersebut dari negara pengekspor ke negara pengimpor. Itu tadi Squad macam-macam bentuk kegiatan perdagangan. Kamu bisa kok kelak nanti menjadi pengusaha sukses yang bisa mengekspor barang ke luar negeri. Tapi sebelum itu kamu harus belajar dulu dong. Supaya belajar kamu makin seru dan asyik, gabung di ruangbelajar yuk. Ada video belajar dengan animasi yang keren lho. Referensi Kurnia A. 2017 IPS Terpadu SMP Kelas VIII. Edisi ke-2. Jakarta Yudhistira Artikel diperbarui pada 15 Desember 2020
Gemeinschaftdan Gesellschaft (dalam bahasa Indonesia dipadankan menjadi paguyuban dan patembayan) adalah istilah yang diperkenalkan oleh sosiolog berkebangsaan Jerman, Ferdinand Tönnies, untuk membedakan dua ikatan sosial menjadi dua dikotomi tipe sosiologis. Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alami dan kekal.
- Manusia merupakan makhluk sosial. Karena itu, ia cenderung membangun relasi dan komunikasi secara interaktif dengan manusia lainnya sehingga terdorong hidup berkelompok, menjadi bagian dari kumpulan individu. Seorang manusia tidak jarang pula mempunyai ikatan dengan bermacam kelompok di masyarakat, selain keluarganya. Maka itu, muncul konsep kelompok sosial dalam ilmu sosiologi. Merujuk pendapat Maciver dan Charles H. Page, seperti dikutip dalam satu ulasan di Jurnal Society Edisi XXI, 2016 terbitan Unsrat, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan sejumlah manusia yang hidup bersama sehingga saling memengaruhi sekaligus tolong-menolong. Ahli sosiologi lainnya, Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang atau mapan. Adapun menurut Mayor Polak, kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam struktur. Lain halnya dengan sosiolog asal Indonesia, Soerjono Soekanto yang memformulasikan pengertian kelompok sosial sebagai "himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena di antara mereka saling berhubungan secara timbal balik dan saling mempengaruhi."Jika definisi-definisi di atas dikombinasikan, bisa diambil kesimpulan bahwa pengertian kelompok sosial adalah himpunan manusia yang saling berhubungan secara timbal balik di antara satu sama lain dalam sebuah struktur, sesuai dengan pola yang telah Saja Ciri-ciri Kelompok Sosial? Ikatan paling awal yang dimiliki oleh seorang manusia dengan individu lain pada umumnya tercipta dalam keluarga. Bagi sebagian besar orang, keluarga merupakan kelompok sosial beranjak dewasa dan bersosialisasi dengan lebih banyak manusia lain, seorang individu akan bertemu sekaligus menjadi bagian dari berbagai macam kelompok juga Dampak Perubahan Sosial Budaya terhadap Pendidikan dan Ekonomi Contoh Perubahan Sosial di Kehidupan Sehari-hari & Masyarakat Desa Sebagai contoh, setelah tumbuh besar, banyak orang akan berhubungan dengan kelompok yang lebih luas cakupannya daripada keluarga. Kelompok-kelompok itu seperti masyarakat kampung dan desa, komunitas sekolah, perusahaan, hingga partai politik dan lain kelompok sosial di suatu masyarakat bisa diidentifikasi dengan mengenali ciri-cirinya. Setidaknya ada tujuh ciri-ciri kelompok sosial, sebagaimana dijelaskan dalam buku Modul Sosiologi 2020 terbitan Kemdikbud. Ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut Adanya kesadaran dari masing-masing individu bahwa ia merupakan bagian dari kelompok sosial tersebut. Sebagai dampaknya, sifat ingin menang sendiri bisa diminimalisir. Adanya hubungan timbal balik antaranggota. Adanya interaksi yang aktif dan juga pola perilaku. Adanya suatu faktor tertentu yang dimiliki dari masing-masing individu, dan hal itu bisa lebih memperat ikatan di antara satu anggota kelompok dengan yang lainnya. Faktor tersebut bisa berupa tujuan yang sama, cita-cita yang sama, nasib yang sama, ataupun karakteristik yang sama. Adanya struktur tugas masing-masing anggota di dalam kelompok. Struktur tugas ini dapat membuat setiap orang di dalam kelompok memiliki peran, fungsi, dan kedudukan yang jelas. Ini membuat masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab. Jika terjadi suatu kejadian, satu individu dalam kelompok akan memengaruhi individu yang lain. Itu bisa terjadi jika mereka menilai kejadian tersebut berkaitan dengan kelompoknya. Adanya interaksi antarindividu dalam jangka waktu tertentu. Interaksi antarindividu itu bisa berlangsung dalam jangka pendek maupun panjang. Contoh Kelompok Sosial Berdasar Faktor Pembentuknya Secara umum, kelompok sosial dalam masyarakat biasa berkembang sesuai dengan aktivitas para anggotanya yang berinteraksi satu sama lain dan saling berbagi pengalaman masing-masing. Hal ini memicu dinamika dalam kelompok. Dinamika itu pada ujungnya menyebabkan setiap kelompok sosial dapat berubah, berkembang dan menambah perangkat-perangkat internal baru. Akibatnya, fungsi-fungsi baru pun muncul. Gambaran sederhananya terlihat di institusi keluarga. Sebagai contoh, sepasang suami-istri yang memiliki sejumlah anak, karena sibuk bekerja dan tidak memiliki banyak waktu luang tetapi punya pendapatan lebih, akan berupaya mencukupi keperluan keluarga dengan merekrut asisten rumah tangga. Dengan begitu, ada penambahan fungsi baru dalam keluarga kelompok sosial juga bisa dicermati dari faktor pembentuknya. Sekurang-kurangnya, ada 4 faktor pembentuk kelompok sosial, sebagaimana perincian di bawah Faktor Darah Common AncestryKelompok sosial dapat terbentuk karena kesamaan darah atau keturunan. Contohnya, keluarga. 2. Faktor GeografisLetak tempat geografis juga bisa menjadi faktor pemicu terbentuknya kelompok sosial. Anggota masyarakat yang berkumpul di suatu tempat tentu akan menjalin komunikasi yang intens sehingga secara bertahap akan membangun sebuah ikatan. Contohnya adalah kelompok nelayan yang beranggota sejumlah individu yang tinggal di tepian pantai tertentu. Contoh yang lain ialah para petani di suatu desa yang membentuk kelompok tani. Para warga yang tinggal di satu lokasi permukiman berdekatan dan kemudian membentuk Rukun Tetangga RT juga termasuk contoh kelompok sosial yang terbentuk karena faktor geografis. 3. Faktor Kepentingan Common InterestKesamaan kepentingan di antara sejumlah orang juga bisa menjadi faktor pembentuk kelompok sosial. Kepentingan itu dapat bersifat pribadi maupun komunal. Contohnya ialah perusahaan, sekolah, kampus, asosiasi pengusaha, partai politik, serikat buruh, asosiasi pedagang pasar, dan lain sebagainya. 4. Faktor Daerah AsalKesamaan daerah asal bisa jadi faktor yang memicu pembentukan kelompok sosial. Saat seorang individu bertemu banyak orang lain yang tempat kelahirannya sama, dan mereka sedang berada di luar daerah asalnya, besar kemungkinan kumpulan itu akan membentuk kelompok adalah organisasi perantau minang, perkumpulan TKI di Malaysia, perhimpunan pelajar Indonesia di luar negeri, organisasi mahasiswa daerah di kampus, dan lain Kelompok Sosial Primer dan Sekunder Setiap kelompok sosial memiliki ikatan antarindividu yang lebih erat ketimbang kumpulan orang biasa semacam gerombolan orang di kafe. Ikatan itu terbentuk oleh kesamaan karakteristik yang meliputi minat, nilai, representasi, latar belakang etnis atau sosial, hubungan kekerabatan dan lain sebagainya. Menukil pemaparan di laman Lumen Learning, salah satu ciri sekumpulan orang yang layak disebut kelompok sosial adalah apabila individu-individu di dalamnya menyebut kumpulan mereka dengan kata "kami." Penyebutan kata itu menjadi gambaran bagaimana anggota-anggota suatu kumpulan mengaitkan kelompoknya dengan identitas komunal. Sedangkan seorang psikolog sosial, Muzafer Sherif merumuskan definisi teknis kelompok sosial, yakni unit sosial berisi sejumlah individu yang berinteraksi karena ada faktor-faktor berikut Motif dan tujuan bersama; Pembagian kerja yang diterima; Hubungan status yang mapan; Norma dan nilai yang diterima dengan mengacu pada hal-hal yang relevan dengan kelompok; Penentuan sanksi atas pelanggaran maupun penghargaan atas prestasi yang disetujui bersama. Penjelasan di atas menggambarkan dua pendekatan dalam memahami kelompok sosial. Keduanya adalah perspektif identitas dan kohesi sosial. Yang pertama berfokus pada aspek bagaimana para individu di dalam satu kelompok mengidentifikasi diri mereka. Sedangkan yang kedua menekankan pada aspek bagaimana anggota satu kelompok tertarik menjalin ikatan satu sama lain. Karena itu, dalam sosiologi, dikenal 2 jenis kelompok sosial, yakni primer dan sekunder. Kelompok sosial primer merupakan unit yang umumnya kecil, tapi para anggotanya memiliki hubungan erat, personal, dan langgeng. Para anggota kelompok sosial primer biasanya mempunyai saling kepedulian tinggi dan hubungan maupun kegiatan bersama dalam waktu lama. Tujuan kelompok primer sebenarnya hubungan itu sendiri. Keluarga dan lingkaran teman dekat adalah contoh kelompok juga Siapa Bapak Pramuka Indonesia dan Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus Biografi dan Peran Achmad Soebardjo dalam Sejarah Kemerdekaan RI Sementara kelompok sekunder biasanya memiliki jumlah anggota lebih besar. Namun, hubungan antarindividu di dalamnya tak bersifat personal dan lebih berorientasi pada tujuan sehingga relasi mereka cenderung sementara. Maka itu, ruang kelas di sekolah-sekolah atau kantor-kantor para pegawai swasta maupun pemerintah bisa menjadi contoh kelompok sekunder. Sekalipun ada kelompok sosial sekunder yang relasi antaranggotanya bertahan lama, pengaruhnya ke masing-masing pribadi tidak terlalu kuat. Keberadaan kelompok itu pun tidak memberi makna mendalam secara personal. Ikatan emosional antaranggotanya cenderung lebih lemah daripada di tipe primer. Adalah Charles Horton Cooley 1864-1929, sosiolog yang mengemukakan kategorisasi kelompok sosial menjadi 2 tipe, primer dan sekunder. Menurut Cooley, seperti tercatat dalam publikasi Press Books, kelompok sosial primer memainkan peran lebih penting dalam kehidupan setiap orang. Sebab, ia memberikan ikatan emosional dalam jangka panjang serta memenuhi kebutuhan psikologis manusia. Peran kelompok primer pun lebih besar untuk fungsi ekspresif daripada pragmatis. Sebaliknya, kelompok sekunder lebih berperan untuk fungsi instrumental daripada ekspresif. Hal ini berarti orientasi kelompok sekunder terfokus pada tujuan tertentu, bukannya sisi emosional di dalam hubungan antarmanusia. Baik kelompok primer maupun sekunder tidak terikat dengan definisi yang ketat dan batasan yang kaku. Bahkan, kelompok sosial dapat berpindah dari satu tipe ke tipe lain. Sebuah organisasi mahasiswa, misalnya, mungkin sekali pada awal mula menjadi kelompok sosial sekunder. Namun, karena para anggota berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dalam jangka waktu lama, ia bisa menjadi tipe primer. Fenomena itu terjadi ketika tujuan yang sama dan ikatan kuat membuat hubungan para anggota di kelompok sekunder melampaui batas-batas kesementaraan. Relasi antaranggota organisasi lantas menjadi lebih mirip hubungan persaudaraan dengan dimensi emosional yang lebih dominan. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya
c Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan. Masalah yang muncul dalam masyarakat multikultural adalah sebagai berikut : a. Masalah Kultural. 1. Loyalitas yang berlebihan. Mementingkan diri sendiri/kelompok secara berkelebihan secara membabi buta, akibatnya akan menghambat penyatuan dengan kelompok lain. 2. Etnosentris.
Kelompok Sosial – Pengertian, Macam, Klasifikasi, Syarat & Jenis– – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kelompok Sosial yang dimana dalam hal ini meliputi ciri, syarat, jenis dan bentuk, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak pemaparannya dibawah ini. Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok. Kelompok sosial terbentuk karena tumbuhnya perasaan bersama akibat interaksi yang sering terjadi diantara mereka. Kelompok sosial didalam kehidupan bermasyarakat sangat banyak jumlahnya, dasar pembentukan kelompok tersebut pun berbeda-beda. Sejak dilahirkan manusia telah memiliki dua hasrat pokok dalam dirinya yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam disekitarnya. Pembentukan kelompok sosial merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya tersebut. Terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial Menurut Soerjono Soekanto Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Menurut Hendro Puspito Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari indiviu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama. Menurut Paul B. Hortondan Chaster L. Hunt Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Menurut Sherif Kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu, yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. Menurut Roland Freedman Cs Kelompok sosial adalah organisasi terdiri atas dua atau lebih individu yang tergantung oleh ikatan-ikatan suatu sistem ukuran-ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggotanya. Menurut Josep S. Roucek dan Roland S. Warren Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Menurut Robert K. Merton Kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Menurut RobertBierstedt Kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Kelompok sosial berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat karena kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Tanpa kita sadari, sejak lahir hingga kini kita telah menjadi anggota bermacam-macam kelompok sosial. Baca Juga Struktur Sosial Adalah Unsur-Unsur Kelompok Sosial Adapun yang menjadi persyaratan kelompok sosial harus mengandung unsur-unsur berikut, seperti yang dikemukakan oleh Soerjono soekamto 1997125-126 Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Kesadaran anggota merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok. Hal itu akan menimbulkan rasa memiliki yang pada gilirannya kan memeliharan keutuhan kelompok. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Kekompakan atau solidaritas antara anggota akan memeberikan kontribusi bagi perkembangan kelompok. Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka bertambah erat. Rasa senasib sepenanggungan atau sehidup semati dalam berkelompok bisa menimbulkan semangat untuk bekerja sama demi tujuan bersama. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Susunan kelompok, dan norma atau peraturan tidak akan terpisah dari sebuah ikatan guna menjaga kelangsungannya. Bersistem dan berproses. Dimaksudkan, terdiri atas unsur yang saling menunjang satu dengan lainnya. Juga terdapat runtutan di dalam perkembangannya. Macam-Macam Kelompok Sosial Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial Berdasarkan besar kecilnya anggota kelompok Menurut George Simmel, besar kecilnya jumlah anggota kelompok akan memengaruhi kelompok dan pola interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam penelitiannya, Simmel memulai dari satu orang sebagai perhatian hubungan sosial yang dinamakan monad. Kemudian monad dikembangkan menjadi dua orang atau diad, dan tiga orang atau triad, dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Hasilnya semakin banyak jumlah anggota kelompoknya, pola interaksinya juga berbeda. Berdasarkan derajat interaksi dalam kelompok Derajat interaksi ini juga dapat dilihat pada beberapa kelompok sosial yang berbeda. Kelompok sosial seperti keluarga, rukun tetangga, masyarakat desa, akan mempunyai kelompok yang anggotanya saling mengenal dengan baik face-to-face groupings. Hal ini berbeda dengan kelompok sosial seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara, di mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan erat. Berdasarkan kepentingan dan wilayah Sebuah masyarakat setempat community merupakan suatu kelompok sosial atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu. Sedangkan asosiasi association adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu. Berdasarkan kelangsungan kepentingan Adanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang keberadaannya hanya sebentar karena kepentingannya juga tidak berlangsung lama. Namun, sebuah asosiasi mempunyai kepentingan yang tetap. Berdasarkan derajat organisasi Kelompok sosial terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI, perusahaan dan sebagainya. Namun, ada kelompok sosial yang hampir tidak terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan. Baca Juga Pengertian Dan Penyebab Terjadinya Konflik Dalam Bermasyarakat Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya mempunyai satu kelompok sosial tempat ia menjadi anggotanya. Namun, ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus. Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh kekerabatan, usia, jenis kelamin, pekerjaan atau kedudukan. Keanggotaan masing-masing kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu. Namun yang perlu digarisbawahi adalah sifat keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bersifat sukarela, tapi ada juga yang sifatnya paksaan. Misalnya, selain sebagai anggota kelompok di tempatnya bekerja, Pak Tomo juga anggota masyarakat, anggota perkumpulan bulu tangkis, anggota Ikatan Advokat Indonesia, anggota keluarga, anggota Paguyuban masyarakat Jawa dan sebagainya. In-Group dan Out-Group Sebagai seorang individu, kita sering merasa bahwa aku termasuk dalam bagian kelompok keluargaku, margaku, profesiku, rasku, almamaterku, dan negaraku. Semua kelompok tersebut berakhiran dengan kepunyaan “ku”. Itulah yang dinamakan kelompok sendiri In group karena aku termasuk di dalamnya. Banyak kelompok lain dimana aku tidak termasuk keluarga, ras, suku bangsa, pekerjaan, agama dan kelompok bermain. Semua itu merupakan kelompok luar out group karena aku berada di luarnya. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama. Pada masyarakat primitif yang masih terbelakang kehidupannya biasanya akan mendasarkan diri pada keluarga yang akan menentukan kelompok sendiri dan kelompok luar seseorang. Jika ada dua orang yang saling tidak kenal berjumpa maka hal pertama yang mereka lakukan adalah mencari hubungan antara keduanya. Jika mereka dapat menemukan adanya hubungan keluarga maka keduanya pun akan bersahabat karena keduanya merupakan anggota dari kelompok yang sama. Namun, jika mereka tidak dapat menemukan adanya kesamaan hubungan antaa keluarga maka mereka adalah musuh sehingga merekapun bereaksi. Pada masyarakat modern, setiap orang mempunyai banyak kelompok sehingga mungkin saja saling tumpang tindih dengan kelompok luarnya. Siswa lama selalu memperlakukan siswa baru sebagai kelompok luar, tetapi ketika berada di dalam gedung olahraga mereka pun bersatu untuk mendukung tim sekolah kesayangannya. Kelompok Primer Primary Group dan Kelompok Sekunder Secondary Group Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah adanya peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga. Oleh karena itu hubungan sosial di dalam kelompok primer berisfat informal tidak resmi, akrab, personal, dan total yang mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang. Di dalam kelompok primer, seperti keluarga, klan, atau sejumlah sahabat, hubungan sosial cenderung bersifat santai. Para anggota kelompok saling tertarik satu sama lainnya sebagai suatu pribadi. Mereka menyatakan harapan-harapan, dan kecemasan-kecemasan, berbagi pengalaman, mempergunjingkan gosip, dan saling memenuhi kebutuhan akan keakraban sebuah persahabatan. Di sisi lain, kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng. Dalam kelompok sekunder, hubungan sosial bersifat formal, impersonal dan segmental terpisah, serta didasarkan pada manfaat utilitarian. Seseorang tidak berhubungan dengan orang lain sebagai suatu pribadi, tetapi sebagai seseorang yang berfungsi dalam menjalankan suatu peran. Kualitas pribadi tidak begitu penting, tetapi cara kerjanya. Baca Juga Pengertian Dan Faktor Pendorong Serta Penghalang Terjadinya Asimilasi Paguyuban Gemeinschaft dan Patembayan Gesellschaft Konsep paguyuban gemeinschaft dan patembayan gesellschaft dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies. Pengertian paguyuban adalah suatu bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Bentuk paguyuban terutama akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya. Secara umum ciri-ciri paguyuban adalah Intimate, yaitu hubungan yang bersifat menyeluruh dan mesra. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”. Di dalam setiap masyarakat selalu dapat dijumpai salah satu di antara tiga tipe paguyuban berikut, yaitu Paguyuban karena ikatan darah gemeinschaft by blood, yaitu gemeinschaft atau paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Misalnya keluarga dan kelompok kekerabatan. Paguyuban karena tempat gemeinschaft of place, yaitu suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong-menolong. Misalnya kelompok arisan, rukun tetangga. Paguyuban karena jiwa pikiran gemeinschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa, pikiran, dan ideologi yang sama. Ikatan pada paguyuban ini biasanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan. Sebaliknya, patembayan gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka imaginary serta strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin. Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang bersifat timbal balik. Misalnya, ikatan perjanjian kerja, birokrasi dalam suatu kantor, perjanjian dagang, dan sebagainya. Ciri-ciri hubungan paguyuban dengan patembayan dapat diketahui dari tabel berikut Formal Group dan Informal Group Menurut Soerjono Soekanto, formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Kriteria rumusan organisasi formal group merupakan keberadaan tata cara untuk memobilisasikan dan mengoordinasikan usaha-usaha demi tercapainya tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat khusus. Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif. Misalnya, sekolah terdiri atas beberapa bagian, seperti kepala sekolah, guru, siswa, orang tua murid, bagian tata usaha dan lingkungan sekitarnya. Organisasi seperti itu dinamakan birokrasi. Menurut Max Weber, organisasi yang didirikan secara birokrasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan. Posisi dalam organisasi terdiri atas hierarki struktur wewenang. Suatu sistem peraturan memengaruhi keputusan dan pelaksanaannya. Unsur staf yang merupakan pejabat, bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan organisasi. Para pejabat berharap agar hubungan atasan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier. Sedangkan pengertian informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali. Dasar pertemuan-pertemuan tersebut adalah kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. Misalnya klik clique, yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar. Klik tersebut ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota yang biasanya hanya “antarakita” saja. Baca Juga Kelompok Sosial Membership Group dan Reference Group Mengutip pendapat Robert K Merton, bahwa membership group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas fisik yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan kelompok tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok itu. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Misalnya, seseorang yang ingin sekali menjadi anggota TNI, tetapi gagal memenuhi persyaratan untuk memasuki lembaga pendidikan militer. Namun, ia bertingkah laku layaknya seorang perwira TNI meskipun dia bukan anggota TNI. Kelompok Okupasional dan Volunteer Pada awalnya suatu masyarakat, menurut Soerjono Soekanto, dapat melakukan berbagai pekerjaan sekaligus. Artinya, di dalam masyarakat tersebut belum ada pembagian kerja yang jelas. Akan tetapi, sejalan dengan kemajuan peradaban manusia, sistem pembagian kerja pun berubah. Salah satu bentuknya adalah masyarakat itu sudah berkembang menjadi suatu masyarakat yang heterogen. Pada masyarakat seperti ini, sudah berkembang sistem pembagian kerja yang didasarkan pada kekhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat akan bekerja sesuai dengan bakatnya masing-masing. Setelah kelompok kekerabatan yang semakin pudar fungsinya, muncul kelompok okupasional yang merupakan kelompok terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok semacam ini sangat besar peranannya di dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama para anggotanya. Sejalan dengan berkembangnya teknologi komunikasi, hampir tidak ada masyarakat yang tertutup dari dunia luar sehingga ruang jangkauan suatu masyarakatpun semakin luas. Meluasnya ruang jangkauan ini mengakibatkan semakin heterogennya masyarakat tersebut. Akhirnya tidak semua kepentingan individual warga masyarakat dapat dipenuhi. Akibatnya dari tidak terpenuhinya kepentingan-kepentingan masyarakat secara keseluruhan, muncullah kelompok volunteer. Kelompok ini mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas jangkauannya tadi. Dengan demikian, kelompok volunteer dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara luas. Beberapa kepentingan itu antara lain Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda. Kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri. Kebutuhan akan kasih sayang. Baca Juga Hukum Waris Kelompok Sosial yang Tidak Teratur Kerumunan Crowd Kerumunan adalah sekelompok individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Sedikit banyaknya jumlah kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan selama telingan dapat mendengarkannya. Kerumunan tersebut segera berakhir setelah orang-orangnya bubar. Oleh karena itu, kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara temporer. Secara garis besar Kingsley Davis membedakan bentuk kerumunan menjadi Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial Kerumunan ini dapat dibedakan menjadi Khalayak penonton atau pendengar formal formal audiences, merupakan kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama. Misalnya, menonton film, mengikuti kampanye politik dan sebagainya. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan planned expressive group, yaitu kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, akan tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut. Kerumunan yang bersifat sementara Casual Crowd Kerumunan ini dibedakan menjadi Kumpulan yang kurang menyenangkan inconvenient aggregations. Misalnya, orang yang sedang antri tiket, orang-orang yang menunggu kereta. Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik panic crowds, yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Dorongan dalam diri individu-individu yang berkerumun tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempertinggi rasa panik. Misalnya, ada kebakaran dan gempa bumi. Kerumunan penonton spectator crowds, yaitu kerumunan yang terjadi karena ingin melihat kejadian tertentu. Misalnya, ingin melihat korban lalu lintas. Baca Juga Akomodasi adalah Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum Lawless Crowd Kerumunan ini dibedakan menjadi Kerumunan yang bertindak emosional acting mobs, yaitu kerumunan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Misalnya aksi demonstrasi dengan kekerasan. Kerumunan yang bersifat immoral immoral crowds, yaitu kerumunan yang hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya, orang-orang yang mabuk. Publik Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi, seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, televisi, film, dan sebagainya. Alat penghubung semacam ini lebih memungkinkan suatu publik mempunyai pengikut-pengikut yang lebih luas dan lebih besar. Akan tetapi, karena jumlahnya yang sangat besar, tidak ada pusat perhatian yang tajam sehingga kesatuan juga tidak ada. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada dorongan-dorongan tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia menjadi bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya. Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain Dorongan untuk mempertahankan hidup Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman. Dorongan untuk meneruskan keturunan Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal. Faktor pembentuk Kelompok Sosial Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan. Kedekatan Kedekatan geografis tempat tinggal Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan. Kedekatan geografis daerah asal Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal. Kesamaan Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain Kesamaan kepentingan Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut. Kesamaan keturunan Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus. Kesamaan nasib Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya. Baca Juga Integritas adalah Arti Penting Hidup Berkelompok Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok, setiap anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hidup berkelompok sangat penting untuk mempermudah memenuhi kebutuhan hidup. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Adapun ciri-ciri kelompok sosial yang diantaranya yaitu Memiliki motif yang sama antara satu individu dengan individu lainnya sehingga kerjasama dan interaksi untuk mencapai tujuan yang sama lebih mudah terjadi. Anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia ialah bagian dari kelompok yang bersangkutan. Terdapat hubungan timbal balik antar anggota. Mempunyai struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung kepada kesungguhan anggotanya dalam menjalan peran mereka. Memiliki norma dan aturan yang mengatur hubungan antar anggota. Merupakan satu kesatuan yang nyata sehingga dapat dibedakan dengan kelompok lainnya. Proses Pembentukan Kelompok Sosial Terbentuknya suatu kelompok sosial dipicu oleh naluri manusia yang tidak bisa hidup bersama dan ingin menyatu dengan menusia lain disekitarnya. Oleh karena itu bergabungnya seseorang dengan sebuah kelompok biasanya merupakan sesuatu yang murni muncul dari keinginannya sendiri. Dua faktor utama yang membuat seseorang bergabung dalam suatu kelompok ialah kedekatan dan kesamaan. Pembentukan suatu kelompok akan diawali dengan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial yang akan menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial. Kata kontak berasal dari bahasa latin “con” yang artinya bersama dan “tango” yang artinya menyentuh. Secara harfiah kontak sosial dapat diartikan “sama-sama menyentuh” arti kata kontak dalam ilmu sosial tidaklah harus dengan sentuhan atau koneksi fisik. Kontak sosial merupakan sebuah tindakan yang menimbulkan kesadaran untuk saling berhubungan dari satu pihak dengan pihak lainnya. Komunikasi ialah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Pada umumnya komunikasi yang sering kita lihat dilakukan secara verbal “berbicara” dengan menggunakan cara yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, contohnya dengan menggunakan bahasa dari suatu negara tertentu. Kontak sosial dan komunikasi merupakan dua hal yang akan mengawali terbentuknya sebuah kelompok sosial. Melalui kontak dan komunikasi tersebut maka seseorang akan menemukan dasar-dasar untuk membentuk suatu kelompok. Baca Juga “Hedonisme” Pengertian & Penyebab – Dampak – Ciri – Jenis – Kelebihan – Kekurangan Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial Adapun syarat terbentuknya kelompok sosial yang diantaranya yaitu Setiap anggota memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. Ada kesamaan faktor yang dimiliki oleh anggota kelompok tersebut sehingga hubungan mereka bertambah eratan beberapa kesamaan tersebut antara lain, persamaan nasib, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, persamaan ideologi, persamaan fisik atau persamaan lainnya. Kelompok sosial memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku tertentu. Kelompok sosial ini bersistem dan berproses. Nilai Dan Norma Dalam Kelompok Sosial Sama halnya dengan perilaku sosial secara umum, perilaku sebuah kelompok sangat dipengaruhi oleh nilai, norma dan peraturan yang berlaku dalam kelompok tersebut. Kegiatan dalam kelompok tidak berlangsung secara acak dan bebas, melainkan harus sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Nilai dan norma ini muncul dari proses interaksi di antara anggota kelompok. Penilaian tersebut muncul dengan menilai kepantasan dan ketidakpantasan suatu perilaku yang berlangsung didalam kelompok yang bersangkutan. Klasifikasi Macam-Macam Jenis Kelompok Sosial Adapun klasifikasi macam-macam jenis kelompok sosial yang diantaranya yaitu Berdasarkan Cara Terbentuknya Kelompok Semu Kelompok semu merupakan kelompok yang terbentuk ditengah-tengah pergaulan manusia, kelompok semu terbentuk secara sementara tidak mempunyai kemungkinan untuk memiliki ikatan erat antar anggota. Kelompok semu biasanya disebut dengan khalayak umum atau keramaian, kelompok semu tidak mempunyai aturan yang bersifat mengekang. Ciri dari kelompok semu ialah Terbentuk secara tidak sengaja tanpa perencaan sebelumnya. Tidak terorganisir. Interaksi antar anggota tidak berlangsung secara teratur menerus karena sifat kelompok ini hanya sementara. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya tidak konstan. Nah berdasarkan ciri-ciri tersebut maka kelompok semu dapat dibagi lagi menjadi yaitu Kerumunan “Crowd” Kerumunan ialah kumpulan orang yang tidak teratur yang terjadi secara spontan. Kerumunan merupakan kelompok sosial yang bersifat sementara, ukuran utama adanya kerumunan ialah hadirnya orang-orang secara fisik, kerumunan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa bentu Kerumunan Formal “Formal Audience” Merupakan kerumunan yang biasa kita sebut dengan penonton atau pendengar resmi yang mempunyai suatu pusat perhatian dan persamaan tujuan, sifat formal audience ini sangatlah pasif. Contohnya ialah penonton bioskop. Planned Expressive Group Merupakan keremunan yang tidak terlalu memusatkan perhatiannya pada suatu hal tetapi mempunyai tujuan yang sama dan tujuan tersebut dicapai dengan melakukan suatu kegiatan atau keputusan. Biasanya kelompok ini hanya ingin melepaskan ketegangan yang dialami, contohnya ialah orang yang berpesta dan berekreasi. Inconvenient Casual Crowds Merupakan kerumunan yang terbentuk karena ingin menggunakan fasilitas yang sama , sifat dari kelompok ini sangatlah sementara, misalnya orang-orang yang sedang menunggu bus. Panic Casual Crowd Merupakan kerumunan yang terbentuk karena kepanikan dari orang-orang yang berusaha menyelamatkan dirinya dari suatu bahaya. Spectator Casual Crowd Kerumunan yang terbentuk dengan tujuan untuk melihat peristiwa tertentu. Kerumunan ini hampir sama dengan penonton umum, bedanya mereka terbentuk tanpa direncanakan sebelumnya, contohnya ialah munculnya fenomena UFO di langit yang membentuk Spectator Casual Crowds. Acting Lawless Crowds Kerumunan yang terbentuk dengan tujuan tertentu dan biasanya mereka mewujudkan tujuan tersebut dengan menggunakan kekuatan fisik. Tindakan dari kerumunan ini akan akan berlawanan dengan norma-norma sosial yang berlaku contohnya ialah kerumunan tawuran. Immoral Lawless Crowds Kerumunan yang segala tindakannya berlawanan/tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Ciri khas dari immoral Lawless Crowds ialah mereka tidak memiliki tujuan positif saat membentuk kelompok tersebut. Baca Juga Assessment Adalah Masa Masa ialah kelompok sosial yang memiliki ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi masa terbentuk disengaja dan direncanakan dengan persiapan sehingga sifanta tidak spontan. Contohnya ialah orang yang dikumpulkan untuk melakukan demonstrasi. Publik Publik merupakan kumpulan orang yang terbentuk tidak pada suatu tempat yang sama, pembentukan publik biasanya direncanakan, publik disatukan melalui alat-alat komunikasi, artinya publik tidak harus selalu berada dalam suatu kelompok secara fisik. Untuk memudahkan membentuk publik biasanya digunakan cara-cara yang berkaitan dengan nilai sosial dan kebiasaan dalam suatu masyarakat. Contoh publik ada orang-orang yang menonton acara yang sama pada salah satu saluran televisi. Kelompok Nyata Kelompok nyata merupakan kelompok yang terbentuk dengan satu ciri khusus yang sama yaitu kehadirannya selalu konstan. Terdapat beberapa bentuk kelompok nyata yang terbentuk pada lingkungan masyarakat, antara lain ialah sebagai berikut Kelompok Statistik “Statistical Group” Contohnya ialah ilmuwan-ilmuwan yang meneliti suatu kasus tertentu, ciri dari kelompok statistik ialah Terbentuk tidak direncanakan tetapi tidak terbentuk secara mendadak melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya. Tidak terhimpun dan tidak terikat dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi dan komunikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran untuk berkelompok. Kahadirannya konstan. Karena ada beberapa ciri yang bertolak belakang dengan ciri kelompok secara umum yaitu ciri tidak adanya komunikasi secara terus menerus dan tidak adanya kesadaran untuk berkelompok maka ada perdebatan tentang keberadaan kelompok statistik sebagai kelompok sosial. Tetapi karena pembentukannya memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat maka kelompok statistik lebih sering dianggap sebagai suatu kelompok sosial. Baca Juga Budaya Organisasi – Pengertian, Fungsi, Karakteristik, Pentingnya, Tujuan & Jenisnya Kelompok Sosieta / Kemasyarakatan “Societal Group” Kelompok ini terbentuk karena adanya kesadaran akan kesamaan unsur-unsur yang dimiliki oleh seluruh anggota, contohnya kesamaan jenis kelamin, warna kulit, tempat tinggal, dll. Tetapi interaksi sosial tidak selalu terjadi dalam kelompok ini, beberapa ciri utama dari kelompok sosieta ialah Tidak direncanakan dan terbentuk dengan sendirinya. Kemungkinan terhimpun dan terikat dalam suatu wadah tertentu. Bisa saja terjadi interaksi dan komunikasi antar anggota tetapi bisa juga tidak. Kemungkinan terdapat kesadaran kelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama dalam kehidupan mereka. Pengamat sosial sering menyamakan kelompok sosial dengan masyarakat dalam artian khusus. Kelompok sosial memiliki anggota sosial yang melakukan interaksi dan komunikasi secara terus menerus. Contohnya ialah kenalan, tetangga, teman sekota, teman sepermainan, dll. Kelompok Asosiasi Kelompok Asosiasi ialah kelompok sosial yang terorganisir dan memiliki struktur forma dalam kepengurusannya. Didalam kelompok sosial ini terdapat kesadaran dan kesamaan perhatian atau keinginan sehingga kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu lebih terlihat , ciri-ciri utama dari kelompok sosial asosiasi ialah sebagai berikut Direncanakan dan sengaja dibentuk. Terorganisir dan terikat secara nyata dalam suatu wadah. Kesadaran kelompok yang kuat. Interaksi dan komunikasi berlangsung secara terus menerus. Kehadirannya konstan. Berdasarkan Kualitas Hubungan Antar Anggotanya Adapun berdasarkan kualitas hubungan antar anggotannya yaitu Kelompok Primer “Primary Group” Kelompok primer ialah kelompok yang hubungan antar anggotannya bersifat informal, contohnya keluarga, kelompok dan sahabat. Kelompok Sekunder “Secondary Group” Kelompok sekunder merupakan kelompok yang hubungan antar anggotannya bersifat formal karena didasarkan oleh manfaat dan tujuan yang ingin dicapai. Contohnya ialah persatuan guru indonesia, ikatan dokter indonesia, dll. Berdasarkan Ikatan Antar Anggotanya Adapun berdasarkan ikatan antar anggotanya yaitu Paguyuban “Gameinschaft” Paguyuban merupakan kelompok sosial yang ikatan antara anggotanya merupakan ikatan batin murni, alamiah, kekal dan sangat kuat. Hubungan antar anggotanya biasanya bersifat informal. Contohnya ialah Paguyuban yang terbentuk karena ikatan darah dan paguyuban yang terbentuk karena ideologi. Patembayan “Gesselschaft” Patembayan merupakan kelompok sosial yang ikatan antara anggotanya tidak terlalu kuat karena berlangsung untuk waktu yang pendek. Strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Hubungan antar anggota biasanya bersifat formal dengan memperhitungkan nilai guna dari interaksi dan komunikasi yang terjadi, contohnya ialah ikatan antar pedagang dan pembeli yang terjadi di pasar. Berdasarkan Pencapaian Tujuan Adapun berdasarkan pancapaian tujuan yang diantaranya yaitu Kelompok Formal Kelompok formal merupakan kelompok yang memiliki peraturan, peraturan dan tugas yang sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya, contohnya ialah lembaga pendidikan. Kelompok Informal Kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang dan memiliki kepentingan dan memiliki pengalaman yang sama, contohnya teman. Demikianlah pembahasan mengenai Kelompok Sosial – Pengertian, Macam, Klasifikasi, Syarat & Jenis semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Kelompoksosial atau social group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah
Ketika berada di lingkungan sosial maka akan membentuk sebuah arti komunitas yang terdiri dari beberapa elemen. Elemen tersebut tentu saling berkaitan mulai dari lini paling terkecil hingga yang paling luas, yakni mecakup suatu negara. Salah satu ruang lingkup dalam lingkungan sosial merupakan syarat terbentuknya kelompok sosial dengan berbagai jenis berdasarkan kriteria tertentu. Kelompok SosialBentuk Kelompok SosialMembership GroupReference GroupIn-GroupOut-GroupKelompok PrimerKelompok SkunderPaguyubanPatembayanFormal grubInformal grubSyarat Kelompok SosialSebarkan iniPosting terkait Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari membutuhkan bantuan dari orang lain. Hal ini membuat mereka memiliki kecenderungan untuk hidup secara berkelompok. Manusia memiliki kesamaan pada hal tertentu yang membuat mereka memutuskan untuk membentuk sebuah kelompok. Terbentuknya suatu kelompok sosial akan membuat seseorang lebih mudah mencapai apa yang diinginkan. Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang memiliki hubungan dalam lingkungan sosial dan saling interaksi setiap hari. Hal tersebut membuat timbulnya rasa kebersamaan, tolong menolong, dan saling memiliki. Terdapat hubungan yang erat dalam lingkungan tersebut. Sedangkan klasifikasi kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa hal yeng akan terciptanya bentuk kelompok sosial. Yakni; Brdasarkan jumlah anggota kelompok Tingkat kesadaran anggota pada identitas tertentu Hubungan sosial dan tujuan yang ingin diperoleh Ikatan yang tertentu Stus kelompok sosial Bentuk kenaggotaan Latar belakang munculnya kelompok Keteraturan dalam kelompok Bentuk Kelompok Sosial Bentuk kelompok sosial dapat mencerminkan apa saja kegiatan yang dilakukan dalam kelompok sosial tersebut dengan berbagai kepentngan pada setiap individu. Berikut beberapa bentuk berdasarkan ciri kelompok sosial yang ada di lingkungan kita, Membership Group Membership group adalah kelompok yang dapat dilihat secara fisik menjadi anggota kelompok tertentu. Hal ini bentuk kelompok sosial dilihat dari segi status keanggotaan. Seseorang yang menjadi member dalam suatu kelompok sosial, akan mendapatkan identitas tertentu. Ciri membership antara lain; Memiliki kepentingan yang sama, antar anggota kelompok merasakan akibat yang akan diterima dari interaksi tersebut Terdapat pembagian tugas dalam struktur organsasi, dan terdapat aturan cara bersikap dalam suatu organisasi sosial. Ciri ini dapat membuat kita lebih mengenal membership dan mampu mengidentifikasi kelompok sosial yang ada di lingkungan kita. Reference Group Reference Group adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan perilaku yang dilakukan. Keanggotaan bukan kedekatan secara fisik melainkan perilaku dan sikap yang dilakukan oleh seseorang. Ciri reference group antara lain; Memiliki kepentingan yang sama, antar anggota kelompok merasakan akibat yang akan diterima dari interaksi tersebut Terdapat pembagian tugas dalam struktur organsasi, dan terdapat aturan cara bersikap dalam suatu organisasi. Ciri ini dapat membuat kita lebih mengenal membership dan mampu mengidentifikasi kelompok sosial yang ada di lingkungan kita. In-Group In-Group adalah seseorang yang telah diakui menjadi anggota suatu kelompok sosial. Pengakuan tersebut biasanya berasal dari hampir keseluruhan anggota sehingga keberadaannya dapat diterima oleh anggota kelompok. Ciri dalam kelompok ini antara lain; Memliki kecenderungan etnosentrisme Memiliki anggapan apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang paling baik dibanding kelompok lain, dan memiliki jenis kepentingan tertentu. Out-Group Out-Group adalah orang yang tidak termasuk dalam grup tersebut. Mereka tidak diakui sebagai anggota kelompok tersebut. Orang yang termasuk Out-Group tidak dapat diakui oleh masyarakat. Ciri dalam kelompok ini antara lain; Memliki kecenderungan etnosentrisme Memiliki anggapan apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang paling baik dibanding kelompok lain, dan dianggap diluar jenis kepentingan apapun. Kelompok Primer Kelompok primer merupakan sebuah kelompok yang memiliki lingkup terdekat sejak manusia dilahirkan. Kelompok primer dapat diartikan sebagau kelompok yang memiliki hubungan dekat antara orang satu dengan yang lain, kedekatan tersebut secara fisik dan emosional. Kedekatan yang diciptakan akan timbul rasa kehangatan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Ciri kelompok primer antara lain Memiliki hubungan erat antar anggota Secara fisik saling berdekatan Jumlah anggota sedikit, memiliki nasib yang sama Ada hubungan berdasarkan garis keturunan Dekat secara emosional Memiliki solidaritas mekanik dan organik yang tinggi. Contoh yang termasuk kelompok primer adalah keluarga dan semua kerabat dekat. Kelompok Skunder Kelompok sekunder adalah kelompok yang terbentuk karena adanya hubungan yang terjadi setiap hari, kelompok ini terbentuk di lingkungan kerja atau sekolah. Hubungan yang terjadi bersifat impersonal dan berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan. Kelompok ini juga kadang terjadi karena menjalankan tugas bersama dalam lingkungan tertentu. Ciri kelompok sekunder antara lain; Memiliki hubungan yang longgar antar sesama anggota Bersikap profesional dalam kelompok Menjalin hubungan ketika merasa saling membutuhkan, dan memiliki sikap impersonal Contohya saja seperti Karyawan dan pemilik perusahaan. Paguyuban Paguyuban merupakan sebuah istilah yang sering kita dengar dari sebuah perkumpulan. Makna dari paguyuban sendiri adalah sebuah perkumpulan yang bersifat kekeluargaan yang didirikan oleh orang yang memiliki pemahaman yang sama dengan tujuan untuk kerukunan bersama. Ciri dari paguyuban antara lain; Memiliki hubungan yang alami Memiliki hubungan yang erat Hubungan lebih untuk kepentingan pribadi, dan hubungan hanya untuk orang tertentu dengan kriteria tertentu Contoh hubungan dalam keluarga dan kerabat. Patembayan Patembayan adalah sebuah kelompok sosial yang terbentuk karena kepentingan sesaat dan hubungan tidak akan bertahan lama. Ketika permasalahan atau kepentingan telah selesai maka kelompok ini akan bubar dengan sendirinya. Kelompok terbentuk hanya untuk urusan formal. Ciri kelompok sosial patembayan adalah; Hubungan hanya bersifat formal, untuk kepentingan ekonomi Tidak berlangsung lama Memperhitungkan nilai guna dari terbentunya kelompok sosial Berkaitan dengan kehidupan nyata Contoh kelompok sosial ini seperti Ikatan dalam sebuah organisasi profesi tertentu yang berkaitan dengan perekonomian dan organisasi yang terbentuk dalam sebuah pabrik. Formal grub Formal grub atau kelompok formal merupakan sebuah kelompok yang memiliki aturan yang tegas dan sengaja diciptakan untuk mengikat anggotanya. Kelompok sosial ini juga akan mengatur hubungan antar sesama anggota kelompok ketika dalam lingkungan tertentu. Kelompok sosial ini memiliki struktur organisasi yang jelas dan segala aturan yang dibuat untuk mewujudkan tujuan kelompok tersebut. Ciri formal grub antara lain; Memiliki aturan tegas Bertujuan untuk menyelesaikan tugas tertentu Hubungan tidak bersifat pribadi Diciptakan oleh anggota kelompok Memiliki status secara hukum, dan aturan diciptakan untuk mengikat anggotnya Informal grub Kelompok informal adalah kelompok sosial yang terbentu karena sering melakukan interaksi atau bertemu dalam satu forum yang sama. Kelompok ini tidak memiliki struktur yang mengikat dan tidak terdapat aturan yang pasti. Kelompok informal biasanya dalam pembentukannya tidak di sengaja. Ciri Informal grub antara lain; Tidak memiliki aturan yang jelas Tidak ada kesatuan perintah dalam melakukan kegiatan dalam kelompok ini Dibentuk untuk kepentingan bersama Memiliki rasa loyalitas yang tinggi Hanya berupa kesepakatan sosial saja Tidak terdapat struktur organisasi Syarat Kelompok Sosial Syarat terbentuknya kelompok sosial antara lain; Anggota kelompok menyadari atas keterlibatannya dalam sebuah kelompok sosial Memiliki kesamaan latar belakang atau karakteristik tertentu Terdapat aturan Terdapat struktur Adanya bentuk perilaku yang harus dipatuhi Kesimpulan Dari penjelasan terkait dengan macam-macam bentuk kelompok sosial berdasarkan klasifikasi tertentu sejatinya masih banyak lagi. Hal ini lantaran kelompok sosial ini seiring berjalannya waktu akan terus berkembang dan sesuai dengan keinginan masyarakat. Penjelasan kelompok sosial ini semoga dapat bermanfaat untuk semua yang membaca dan dapat menambah pengetahuan tentang kelompok sosial. Ketika mengenal kelompok sosial kita akan mengetahui dalam kelompok sosial apa saja kita terlibat. Dimana dalam kelompok sosial memiliki banyak jenis. Hal tersebut dapat dilihat dari tujuan adanya kelompok sosial tersebut. Kegiatan yang dilakukan juga sangat beragam. Keterlibatan anatar individu satu dengan yang lain juga memiliki porsi yang berbeda-beda. Kelompok sosial secara umum ditandai dengan sering tidaknya interaksi, orang melakukan interaksi merupakan anggota kelompok, dan pihak yang mengakui bahwa bagian dari anggota kelompok. Kelompok sosial pasti akan ada dimanapun seseorang tersebut berada. Faktor utama terbentunya suatu kelompok sosial adalah sebagai wujud kesadaran masyarakat akan pentingnya dalam melakukan sebuah interaksi. Interaksi yang hanya keperluan tertentu atau bahkan lingkungan yang memilikiloyalitas yang tinggi. Masyarakat memliki keinginan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Nah, demikianlah artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan jenis bentuk kelompok sosial yang ada di masyarakat, ciri, dan contohnya yang mudah ditemukan. Semoga memberik edukasi bagi semua kalngan yang memerlukannya.
Офакኙхиλυդ бιтрιዎалևւ
Илዠтрιшեхθ интеዎሾρ пюжа
Уф ам
Contohdari macam-macam kelompok sosial dengan jenis patembayan yaitu organisasi buruh, koperasi karyawan, koperasi pedagang, dan yang lainnya: Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Referensi Keanggotaan atau membership adalah kelompok yang memiliki anggota secara fisik. Kelompok itu anggotanya jelas berupa orang per orang.
Kelompok sosial merupakan gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Sejak dilahirkan hingga sekarang, Anda senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Di samping menjadi anggota keluarga, Anda menjadi warga salah satu umat beragama, suku bangsa, atau kelompok etnik tertentu. A. Hakikat Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau sosial group. Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki. 2. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok 1. Memiliki pola interaksi. 2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok. 3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok. Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut. 1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan. 2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu. 3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama, dan lain-lain. 4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama. 5. Bersistem dan berproses. 3. Tipe-Tipe Kelompok Sosial Klasifikasi menurut Durkheim 1. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik sistem mata pencaharian Merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruhan warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama. 2. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organik Businessmeeting with tablet Merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur didalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup bermasyarakat. Klasifikasi Ferdinand Tonnies 1. Gemeinschaf Gemeinschaft-970×440 Merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, Bahasa, adat, dan rumah tangga. 2. Gesellschaft gessel Merupakan kehidupan public sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha. Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris 1. Kelompok primer 11262424_450738555085347_6298759339311612044_n Ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup kelompok primer yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa. 2. Kelompok sekunder koperasi Kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi dan partai politik Klasifikasi Sumner 1. In-group kelompok dalam, dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan, dan kedamaian. 2. Out-group kelompok luar, apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar munculah rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan. Klasifikasi Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal, yaitu 1. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota, menurut Simmel bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai focus hubungan sosial dinamakan monad, berkembang menjadi dua disebut dyad dan triad. 2. Berdasarkan derajat interaksi sosial, berdasarkan derajat interaksi sosial terdiri dari kelompok-kelompok yang anggotanya saling mengenal face to face grouping dan kelompok-kelompok yang anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat. 3. Berdasarkan kepentingan dan wilayah. 4. Berdasarkan derajat organisasi. 5. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, terdapat in-group dan out-group. 6. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, dapat dibedakan menjadi kelompok primer dan sekunder. Dalam konteks Indonesia kedua kelompok tersebut tercermin dalam paguyuban dan patembayan. a. Paguyuban, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal. Contohnya, keluarga, kekerabatan, antar tetangga pada masyarakat tradisional atau pada masyarakat pedesaan. Ciri-ciri paguyuban, intim, privat, ekslusif. b. Patembayan, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana diantara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relative pendek. Contohnya, hubungan dalam dunia industry atau organisasi politik. 4. Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat Dimensi Hubungan Antarkelompok Menurut Kinloch, hubungan antarkelompok memiliki beberapa kriteria sebagai berikut. 1. Kriteria fisiologis, didasarkan pada persamaan jenis kelamin, usia, dan ras 2. Kriteria kebudayaan, diikat oleh persamaan budaya, seperti kelompok etnik suku bangsa, ataupun persamaan agama 3. Kriteria ekonomi, dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak 4. Kriteria perilaku, didasarkan pada cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat Dalam hubungan antar kelompok terdapat empat dimensi; 1. Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok. Hal tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, stratifikasi jenis kelamin, dan stratifikasi usia 2. Dimensi sikap, timbulnya prasangka prejudice atau stereotip 3. Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi 4. Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada. 5. Pola hubungan antarkelompok 1. Akulturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur. 2. Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok a. Genosida adalah pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu b. Pengusiran c. Perbudakan d. Segresi, yaitu pemisahan antara warga kulit putih dan hitam apartheid. e. Asimilasi, interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaannya sehingga memunculkan kebudayaan campuran. 3. Paternalism, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi. 4. Integrasi, suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut. 5. Pluralism, suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat. Stanley Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua pola, 1. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi migrant superordinate 2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang indigenous superordinate
Polahubungan antar kelompok sosial seperti ini disebut . a. Paternalisme b. Pluralisme c. Mutual akulturasi d. Politik aliran e. Multikulturalisme. 27. Yang termasuk kedalam bentuk-bentuk dominasi adalah . a. Genosida Struktur sosial yang bersifat homogen dalam kelompok yang kecil 3. Kurang mengembangkan konsensus mengenai nilai Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kelompok Sosial? Mungkin anda pernah mendengar kata Kelompok Sosial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, ciri, macam, syarat, klasifikasi, proses, fungsi, faktor dan karakteristik. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial ialah gabungan manusia yang memiliki pemahaman bersama akan kewargaan dan saling berhubungan. Kelompok tersebut dibentuk oleh warga masyarakat, kelompok ini juga bisa membawa sikap warganya. Berikut ini terdapat lima pendapat dari para ahli mengenai kelompok sosial, yakni sebagai berikut Menurut pendapat dari Joseph S. Rouck, kelompok sosial adalah suatu kelompok meliputi dua atau lebih manusia yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Menurut pendapat dari Wila Huky, kelompok sosial adalah suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. Menurut pendapat dari Oxford Dictionary Sociology 2nd Edition, kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan kriteria keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil. Menurut pendapat dari Paul B. Horton, kelompok sosial adalah setiap kumpulan manusia secara fisik misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bis kota. 5. Menurut Roland L. Warren Menurut pendapat dari Roland L. Warren, kelompok sosial adalah sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Memiliki hierarki sosial, setiap warganya yang memiliki status dan tugas spesifik Memiliki nilai yang mengelola interaksi antar warganya Memiliki kebutuhan bersama Terdapat hubungan dan korespondensi antar warganya Macam-macam Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa macam macam dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Kelompok Statistik Ialah kelompok yang bukan lembaga, tidak mempunyai interaksi sosial dan pemahaman jenis di antaranya. Kelompok Kemasyarakatan Ialah kelompok yang mempunyai perbandingan namun tidak mempunyai lembaga dan interaksi sosial di antara warganya. Kelompok Sosial Ialah kelompok yang warganya mempunyai pemahaman jenis dan berinteraksi satu dengan yang lainnya, namun tidak tergolong dalam jalinan lembaga. Kelompok Asosiasi Ialah kelompok yang warganya memiliki pemahaman jenis dan terdapat perbandingan keperluan pribadi dan keperluan bersama. Kelompok Primer Ialah kelompok yang mempunyai sedikit warganya, walaupun tidak setiap himpunan yang warganya sedikit. Kelompok Sekunder Ialah kelompok yang mempunyai banyak warganya. In-Group Ialah semua kelompok dimana tiap individu yang menganggap menjadi warganya dan menginginkan penerimaan, kesetiaan, dan bantuan. Out-Group Ialah semua kelompok dimana tiap individu yang menganggap bukan sebagai warganya dan barangkali akan memperlihatkan rivalitas, persaingan damai dan hanya menganggap berbeda. Syarat Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa syarat dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Terdapat pemahaman merupakan bagian dari himpunan yang berkepentingan Terdapat interaksi timbal balik antar warganya Terdapat aspek penambat seperti keseragaman pemikiran, keperluan dan kodrat Berstruktur dan beroperasi Memiliki sistem, peraturan dan bentuk sikap yang sama Klasifikasi Kelompok Sosial Dalam sosiologi terdapat berbagai klasifikasi kelompok social ditinjau dari beberapa aspek, yaitu Klasifikasi kelompok social menurut cara terbentuknya dapat dibedakan menjadi kelompok semu dan kelompok nyata. Kelompok Semu Kelompok semu timbul ditengah-tengah pergaulan hidup manusia, bersifat sementara, tidak mempunyai kemungkinan membentuk tradisi ataupun ikatan sebagai anggota. Kelompok semu biasa disebut khalayak ramai atau khalayak umum. Kelompok semu tidak memiliki aturan-aturan sebagai pengendali. Berikut ini adalah ciri-ciri kelompok semu Tidak terencana, terjadinya tidak sengaja, sangat mendadak, atau spontan. Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi dan tidak ada komunikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya tidak konstan. Atas dasar ciri-ciri tersebut, kelompok semu dapat dibedakan menjadi kerumunan crowd, massa mass, dan publik. 1. Kerumunan Crowd Kerumunan terbagi menjadi beberapa bentuk, seperti berikut ini Formal audience atau khalayak penonton, bisa juga pendengar resmi merupakan kerumunan yang mempunyai suatu pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya sangat pasif. Contohnya Penonton bioskop dan hadirin pada suatu khotbah, Planned expressive group adalah kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tercermin dalam kegiatan kerumunan serta kepuasan yang dihasilkan. Fungsinya sebagai pelepas ketegangan-ketegangan yang dialami orang kerena pekerjannya sehari-hari. Contohnya orang-orang yang berdansa, berpesta, dan berekreasi. Inconvenient causal crowds, kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Misalnya, orang-orang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis. Dalam kerumunan ini kehadiran orang luar menjadi halangan terhadap tercapainya maksud anggota kelompok. Panic causal crowds atau kerumunan panik, yaitu orang-orang dalam keadaan penik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dalam diri individu cenderung mempertinggi kepanikan. Spectator causal crowds atau kerumunan penonton, terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Kerumunan ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan. Acting lawless crowds disebut juga actings mods atau kerumunan emosional. Kerumunan ini mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial. Immoral lawless crowds atau kerumunan tak bermoral, yaitu segala tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup, tetapi tanpa tujuan tertentu. Contohnya orang-orang yang mabuk. 2. Massa atau Mass Massa atau mass merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan. Misalnya, kelompok yang dikumpulkan untuk berdemonstrasi. 3. Publik Publik sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri terbentuknya yang hampir sama dengan massa, perbedaannya adalah publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti radio, televisi, dan pengeras suara. Alat-alat komunikasi memungkinkan publik berkembang jauh lebih besar jumlahnya, bahkan, meliputi sebagian dunia. Namun, dengan jumlah yang membesar tidak terbatas, akibatnya perhatian publik semakin tidak tajam. Untuk memudahkan membentuk publik, biasanya digunakan cara-cara yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial atau kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Dalam penggunaan sehari-hari, kata publik biasanya disalahartikan dengan kata hadirin atau audience. Intinya hadirin adalah kelompok semu yang menempati suatu tempat yang sama sehingga mudah bertatap muka, sedangkan publik tidak harus dalam suatu tempat yang sama. Kerancuan istilah ini biasanya disebabkan kelompok semu dari salah satu bentuk kerumunan sekaligus bergabung dengan bentuk massa atau publik, misalnya kelompok yang mendengarkan pidato disuatu tempat, sekaligus pidatonya juga disiarkan melalui radio atau televisi. 2. Kelompok Nyata Kelompok nyata mempunyai beberapa ciri khusus yang membedakannya dari kelompok semu. Sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai satu ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan. Kelompok nyata terbagi ke dalam beberapa bentuk, sebagai berikut Kelompok Statistik atau Statistical Group Kelompok statistik atau statistical group memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tidak direncanakan, tidak disengaja, tetapi tidak berarti sangat mendadak atau secara spontan, melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya. Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi dan tidak ada komnikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok statistik biasanya terbentuk karena dijadikan saran penelitian oleh ahli-ahli statistik atau sosiolog untuk kepentingan penelitian. Orang-orang yang dikelompokkan sebagai anggota biasanya tidak sadar dimasukkan sebagai anggota kelompok nyata statistik, mereka lebih berperan sebagai objek dari pada subjek. Apabila kelompok nyata statistik ini diukur dengan kriteria yang diberikan oleh sosiologi, bahwa kelompok harus mencerminkan adanya kesadaran kelompok, interaksi dan komunikasi, maka kriteria tersebut tidak bisa diterapkan pada kelompok ini sehingga kelompok statistik tidak bisa dianggap sebagai kelompok. Meskipun banyak ahli sosiologi tidak menganggap kelompok ini sebagai sociologically significant, tetapi pengelompokan ini akan besar manfaatnya untuk memperoleh data-data dalam suatu penelitian ilmiah yang berdasarkan statistik. Misalnya, penggolongan kelompok menjadi kelompok anak-anak, wanita dan orang tua atau penggolongan kelompok berdasarkan pemilik kendaraan bermotor, kelompok pengusaha, sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian. Kelompok Sosieta atau Sosietal Group Kelompok Kemasyarakatan Kelompok sosieta atau sosietal group memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tidak direncanakan, tidak disengaja, terbentuk dengan sendirinya. Kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu. Kemungkinan terjadi interaksi, interrelasi, ataupun komunikasi Kemungkinan terjadi kesadaran kelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok sosieta memiliki kesadaran akan adanya kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, dan kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi diantara anggota dan tidak terlibat dalam organisasi Kelompok ini sadar dengan adanya unsur-unsur yang sama yang dimiliki seluruh anggota, tetapi tidak ada suatu interaksi. Dibandingkan dengan kelompok nyata statistik, kelompok sosieta anggota-anggotanya lebih berperan sebagai pelaku subjek dari pada objek. Kelompok Sosial atau Social Group Pengamat-pengamat sosial sering menyamakan kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompom sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan melakukan komunikasi secara terus menerus. Contohnya, tetangga, kenalan, teman sepermainan, teman seperjuangan, dan teman sekota. Kelompok Asosiasi atau Associational Group Kelompok ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut Direncanakan atau sengaja dibentuk. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah. Adanya interaksi dan interrelasi serta komunikasi secara terus menerus. Adanya kesadaran kelompok yang kuat. Kehadirannya konstan. Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal atau kepengurusan, seperti ketua, para staf dan para pembantunya. Didalamnya terdapat kesadaran dan kesamaan perhatian atau keinginan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu sehingga tampak adanya persamaan jenis perhatian, interaksi sosial, dan struktur organisasi. Kadang-kadang tidak jelas batas-batas antara kelompok-kelompok kecil yang satu dengan lainnya yang digolongkan ke dalam kelompok asosiasi ini, misalnya perkumpulan olah raga atau kesenian dengan kesatuan angkatan bersenjata, atau partai-partai dengan badan-badan pendidikan. Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota dapat dibedakan menjadi gemeinschaft dan gesellschaft. Klasifikasi ini menurut Ferdinand Tonnies Paguyuban gemeinschaft Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota Hubungan antar anggota bersifat informal Tipe-tipe paguyuban Paguyuban karena ikatan darah gemeinschaft by blood Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang. Contoh keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban karena tempat gemeinschaft of place Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RTRukun Tetangga, dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW Rukun Warga. Contoh Rukun Tetangga, Rukun Warga. Paguyuban karena ideologi gemeinschaft of mind Merupakan suatu gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggal tidak berdekatan ,tetapi mereka mempuyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi yang sama,paguyuban semacam ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah dan keturunan. Contoh partai politik berdasarkan agama Gesselchaft/patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik. Ciri-ciri kelompok patembayan hubungan antaranggota bersifat formal memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal memperhitungkan nilai guna utilitarian lebih didasarkan pada kenyataan social Kelompok Primer Primary Group Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan Kelompok Sekunder secondary Group Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh ikatan sarjana sosiologi Indonesia, serikat pekerja, Persatuan Guru Replubik Indonesia 1. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh Parpol, lembaga pendidikan 2. Kelompok Informal Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh anggota OSIS Proses Terbentuknya Kelompok Sosial Berikut ini adalah proses terbentuknya kelompok sosial yaitu Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya Fungsi Kelompok Sosial Berikut ini adalah fungsi dari kelompok sosial yaitu Kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan, ketidakpastian. Kelompok menimbulkan rasa mampu mengatasi ancaman terhadapdirinya. Tenaga kerja yang baru mudah mengatso ancaman terhadap diirmya. Tenaga kerja yang baru mudah merasa diisolasi dan memerlukan bantuan, emnginginkan kepastian. Kelompok dapat memberikan rasa kepastian pada diiri seseorang. Kelompok dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasi dan kenginna untuk berhubungan dengan orang lain, akan rasa diperhatikan dan diterima oleh kelompok. Sekaligus tenaga kerja dapat merasakan bahwa harga dirinya diperhatikan. Kelompok juga memberikan status sosial pada dirinya. Anggota Kelompokkerja yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bagi perusahaabbya dan telah berhasil memberikan produk-produk yang baru dan merasa mempunyai status yang dinilai tinggi dan penting. Kelompok juga memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan akan kekuasaan. Berdasarkan upaya yang dapat dilakukan bersama-sama dengan anggota kelompok lain timbul rasa memiliki kekuasaan tertentu untuk dapat merealisasi apa yang diinginkan kelompok. Kelompok dapat menentukan tinggi produktivitas yang diinginkan, kelompok dapat melakukan pemogokan bila dirasakan perlu, kelmpok dapat menentukan mutu dari hasil kerja mereka. Anggota kelompok merasa memiliki kekuasaan tertentu karena merasa ditunjang oleh anggota-anggota kelompok lainnya. Kebutuhan untuk berprestasi dapat ditimbulkan dan dipenuhi oleh kelompok. Kelompok dapat merangsang anggotanya untuk mencapai prestasi yang bermutu dan dapat memenuhi keingininan mereka unyuk dapat berprestasi yang tinggi. Sebagai Pengembang Dalam bekerja anggota memperoleh identitasnya dari kelompok kerjanya. Anggota kelompok kerja memperoleh identitasnya dari kelompok kerja pabrik, kelompok kerja auditor, kelompok kerja ketenagakerjaan, dan sebagainya. Identitas kelompok kerja dikembangkan berdasarkan tugas pekerjaannya untuk menunjang dan memantapakan identitas setiap anggota kelompoknya. Selanjutnya identitas anggotanya memilihara harga diri mereka. Sebagai Penetap dan Penguji Kenyataan/Realitas Sosial Melalui diskusi dengan orang lain dan pengembangan dari perspektif dan konsensus, kita dapat mengurangi ketidakpastian dalam lingkungan social kita. Jika misalnya beberapa tenaga kerja merasa bahwa penyelia mereka merupakan orang yang keras yang menuntut terlalu banyak dari tenaga kerjanya, maka pandangan ini tdapat dianggap sebagai realitas oleh anggota kelompok lainnya dan mereka dapat menentukan strategi bagaimana mereka dalam kelompok mempersepsika sesutau dan menguji sesuatu sebagai kenyataan atau realitas. Persepsi kelompok memberikan kepastian kepada para anggota kelompok lepas dari benar tidaknya, tepat tidaknya pandangan tersebut. JIka kelompok menganggap suatu keadaan sebagai nyata, maka keadaan tersebut nyata dan akan menimbulkan akibatnya yang nyata. Sebagai Mekanisme Pemecahan Msalah dan Pelaksanaan Tugas Setiap tenaga kerja dalam melaksanakan tugas pekerjaannya akan menemui kesulitan, menemui masalah yang bersifat perorangan dapat juga yang bersangkutan dengan pelaksanaan tugas oleh seluruh kelompok. Kelompok dapat membantu memecahkan masalah, yang dialamai salah seorang anggotnya, para anggota kelompok dapat saling mengisi dalam usaha dan sumbangan mereka memecahkan masalah kelompoknya. Misalnya kelompok gugus kendali mutu memecahkan masalah kelompok secara bersama-sama Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Berikut ini adalah beberapa faktor pembentuk kelompok sosial yaitu 1. Fakrot kedekatan Pengaruh yang pertama adalah kedekatan, keterlibatan seseorang dalam suatu kelompok memang tidak dapat di ukur, dalam membentuk kelompok dengan orang-orang yang ada di sekitar kita, saat itu juga kita telah tergabung kedalam sebuah kelompok sosial. Kelompok dapat terbentuk atas susunan individu yang saling berinteraksi antar satu sama lain. Misalnya semaki dekat letak gografis antara dua orang atau lebih maka mereka akan sering berinteraksi dan bersosialisasi. Jadi kedekatan dapat meningkatkan peluang untuk saling berinteraksi lalu dapat memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. 2. Faktor kesamaan Pengaruh yang kedua adalah kesamaan antar anggota, telah menjadi suatu kebiasaan seorang individu lebih menyukai berinteraksi dengan individu lain yang mempunyai kesamaan yang sama. Misalnya kesamaan tersebut seperti kesamaan kepentingan, nasib, keturunan dan lain sebagainya yang sehingga dapat membentuk suatu kelompok sosial. Berikut dibawah ini penjelasannya Mempunyai kesamaan kepentingan dengan memiliki kesamaan kepentingan antar individu maka akan terbentuklah suatu kelompok yang nantinya individu-individu dalam kelompok tersebut akan saling bekerja sama untuk mencapai kepentingan tersebut. Mempunyai kesamaan nasib misalnya seperti kesamaan pekerjaan, karena dengan atas dasar persamaan pekerjaan setiap individu akan membentuk kelompok sosial yang tujuannya telah ditentukan dalam kelompok tersebut. Mempunyai kesamaan keturunan suatu kelompok juga dapat terbentuk atas dasar persamaan keturunan sehingga setiap anggota yang ada dalam kelompok tersebut akan berkomitmen untuk menjaga ikatan persaudaraan supaya tidak terputus. Karakteristik Kelompok Sosial Beberapa karakteristik kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut Harus ada interaksi langsung antar anggota Anggota harus menyadari menjadi kelompok Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain. Memiliki struktur sosial Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya. Memiliki faktor pengikat. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. Demikian Penjelasan Materi Tentang Kelompok Sosial Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Macam, Syarat, Klasifikasi, Proses, Fungsi, Faktor dan Karakteristik Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.kehidupanpolitik moderen dalam berbagai bentuk gerakan maupun organisasi kepentingan. Dalam politik di negara-negara maju seperti di Inggris ditandai dengan munculnya organisasi seperti Masyarakat Abolisi yang menentang perdagangan budak yang dibentuk di tahun 1780-an, yang kemudian diikuti organisasi-organisasi di bidang lain.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang27 Oktober 2021 1254Halo Nuriyana A, kakak bantu jawab ya! Menurut Charles Horton Cooley terdapat dua bentuk kelompok sosial, yaitu 1 Kelompok primer primary group, merupakan kelompok yang antar anggotanya saling bertatap muka, saling mengenal dari dekat dan memiliki hubungan yang intim atau lebih erat, kelompok primer bisa ditemui dalam suatu keluarga inti/besar maupun kerabat. 2 Kelompok sekunder secondary group, merupakan kelompok yang memiliki sedikit kedekatan sosial, dan merujuk kepada sebuah kelompok formal impersonal dimana interaksi dalam kelompok bersifat kurang kekeluargaan, kelompok sekunder bisa dijumpai/contoh kelompok sekunder ialah partai politik, persatuan guru republik indonesia PGRI, serikat pekerja dan mitra dagang. Berdasarkan penjelasan diatas, ikatan pedagang termasuk ke dalam contoh kelompok sosial sekunder secondary group karena ikatan pedagang mempunyai karakteristik dari kelompok sekunder seperti hubungannya didasari karena kepentingan/tujuan yang sama, bersifat formal, ikatan emosional atau keakraban antar anggota kelompok cenderung lebih lemah. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Semoga jawabannya membantu ya!
2 Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok. Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies a. Gemeinschaft (Paguyuban) Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim. b. Gesellschaft (Patembayan) Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu. 3.
- Terdapat banyak jenis ikatan sosial berdasarkan klasifikasi yang berbeda-beda. Salah satu dari klasifikasi kelompok sosial tersebut adalah berdasarkan ikatan antaranggotanya. Nah, kali ini kita akan belajar macam-macam kelompok sosial berdasarkan ikatan antaranggotanya, Adjarian. Menurut Profesor Sosiologi dari Universitas Indonesia, Serjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan manusia yang hidup saling berdampingan dalam rangka mengharapkan hubungan timbal balik. Kelompok sosial terbentuk karena naluri manusia sebagai makhluk sosial. Yap! Manusia membutuhkan sesamanya untuk bertahan hidup dan berinteraksi. Adanya interaksi yang semakin kuat inilah yang kemudian mendasari terbentuknya kelompok sosial dengan beberapa latar belakang, termasuk berdasarkan ikatan antaranggotanya. Berikut macam-macam kelompok sosial berdasarkan ikatan anggotanya. "Kelompok sosial terbentuk karena adanya interaksi kuat antaranggotanya." Baca Juga Macam-Macam Kelompok Sosial, Materi Sosiologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Macam-Macam Kelompok Sosial Berdasarkan Ikatan Anggota 1. EtnisSetelahsyarat-syaratnya terpenuhi dan faktor berpengaruhnya diketahui, berikut ini adalah bentuk-bentuk ideal suatu integrasi sosial menurut para ahli. Asimilasi. Asimilasi merupakan proses sosial berbentuk interaksi secara langsung dan intensif dalam waktu lama yang dilakukan antarkelompok dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Manusia adalah makhluk sosial yang secara kodrati tidak dapat hidup tanpa orang lain dan saling memiliki ketergantungan satu sama lainnya. Namun adakalanya, dalam hubungan sosial tersebut memiliki perbedaan-perbedaan sehingga memunculkan adanya jenis kelompok sosial di tengah masyarakat yang diantaranya membawa kepentingan masing-masing. Secara umum kelompok-kelompok sosial ini muncul karena adanya kedekatan, interaksi, atau kesamaan geografis, maupun kepentingan. Tanpa kita sadari ada banyak bentuk dan jenis kelompok kepentingan sosial disekitar kita. Kira-kira apa saja bentuk dan jenis kelompok kepentingan sosial dimasyarakat yang ada saat ini?kita simak yuk penjelasannya! Ada beberapa jenis kelompok kepentingan sosial yaitu klasifikasi menurut Emile Durkeim, klasifikasi menurut Ferdinand Tonnies, Klasifikasi menurut Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris, klasifikasi W. G. Sumner, dan klasifikasi menurut Soerjono Soekanto. Klasifikasi Emile Durkeim Solidaritas mekanik Ini terjadi dalam kehidupan masyarakat yang ditandai dengan ciri masyarakat sederhana, belum mengenal pembagian kerja, semua anggota kelompok diikat oleh kesadaran kolektif, dan sanksi terhadap pelanggaran bersifat represif atau hukuman pidana. Solidaritas Organik Ini merupakan sifat ketergantungan antar anggota karena adanya sistem pembagian kerja yang teratur dan keterikatan solidaritas masyarakat yang bersifat kompleks. Sanksi terhadap pelanggaran bersifat restitutif atau membayar ganti rugi kepada yang dirugikan. Klasifikasi Ferdinand Tonnies Gemeinschaft atau paguyuban Ini adalah hubungan yang dilakukan baik antar individu maupun antar kelompok yang memiliki ikatan kuat, dan mengikat akibat adanya ikatan darah, ideologi maupun kesamaan daerah asal. Ikatan darah atau ikatan kekerabatan adalah ikatan paling kuat karena didasarkan pada ikatan darah yang tidak terputus. Baca juga Pengaruh Diferensiasi Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat Sementara itu, ikatan berdasarkan tempat atau kesamaan asal adalah ikatan yang bersifat temporer dan dapat menipis ketika telah berada cukup jauh dan cukup lama dari tempat tinggal asal. Ikatan yang paling lemah dan dapat terputus ketika terjadi perubahan visi adalah ikatan dari ideology atau kesamaan pandangan. Gesellchaft atau patembayan Ini adalah suatu kelompok sosial yang terbentuk sebagai akibat adanya kepentingan bersama. Umumnya, merupakan ikatan untuk jangka waktu yang pendek, bersifat formal, mekanis, ibarat kerja mesin. Contohnya adalah hubungan dalam dunia instri atau organisasi. Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris Kelompok primer Ini merupakan hubungan yang terjalin karena keakraban atau interaksi yang bersifat intensif. Kelompok ini ditandai dengan pergaulan, kerjasama dan tatap muka yang intim. Contohnya; keluarga, teman bermain masa kecil dan rukun warga. Kelompok sekunder Ini merupakan hubungan timbal balik karena adanya kepentingan bersama. Dimana ditandai dengan bersifat formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya; koperasi dan partai politik. Klasifikasi W. G. Sumner In-Group kelompok dalam Pada umumnya ini didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompoknya. Kelompok dalam muncul ketika para anggota suatu kelompok merasa bahwa mereka mempunyai suatu tujuan dan cita-cita yang sama, menaati norma-norma yang sama dan nasib yang sama. Out-group kelompok luar Ini merupakan antagonis dan antipasti. Pada umumnya out-group menerapkan sikap etnosentrisme yang menjadi dasar kelompok dalam bersikap atau menilai orang lain. Klasifikasi Soerjono Soerkanto Menurut Soerjono Soerkanto, kelompok sosial dapat dibedakan berdasarkan 6 kategori yaitu Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota Kelompok sosial berdasarkan hal tersebut didalamnya dibagi menjadi 3 bagian yaitu Monad kelompok kecil yang beranggotan satu orang, Dyad kelompok kecil yang beranggota dua orang, dan Triad kelompok kecil yang beranggota tiga orang. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan Berdasarkan hal ini maka kelompok sosial dibagi kedalam 4 bagian yaitu primer, sekunder, Gemeinschaft paguyuban, dan Gesellschaft patembayan. Berdasarkan kepentingan dan wilayah Dalam hal ini kelompok sosial dibagi menjadi 3, yaitu komunitas, asosiasi, dan kerumunan. Berdasarkan Derajat interaksi sosial Dalam hal ini kelompok sosial dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu kelompok yang saling mengenal satu sama lain, dan kelompok yang tidak saling mengenal atau memiliki hubungan akrab. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama Berdasarkan hal ini, kelompok sosial dibagi menjadi 2 bagian, yaitu in group dan out group. Berdasarkan derajat organisasi Berdasarkan hal ini maka kelompok sosial dibagi menjadi 2 bagian yaitu kelompok yang terorganisasi, dan kelompok yang tidak terorganisasi. Please follow and like us
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, lembaga sosial yang terbentuk dalam masyarakat melalui ikatan pernikahan disebut lembaga keluarga. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Lembaga sosial yang mengatur hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup disebut lembaga? beserta jawaban
Tanggal 11 Maret 2014Kerja Sama Perdagangan Internasional adalah kegiatan Pemerintah untuk memperjuangkan dan mengamankan kepentingan nasional melalui hubungan Perdagangan dengan negara lain dan/atau lembaga/organisasi internasional. Pengertian PilihanData Penduduk Potensial Pemilih Pemilu Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu yang selanjutnya disingkat DP4 adalah data yang disediakan oleh Pemerintah berisikan data penduduk yang memenuhi persyaratan sebagai Pemilih pada saat Pemilu Komunitas Pramuka Satuan Komunitas Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis, antara lain profesi, aspirasi, dan agamaBiaya Perjalanan Ibadah HajiBiaya Perjalanan Ibadah Haji yang selanjutnya disebut Bipih adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan Ibadah Angkutan Udara AsingPerusahaan Angkutan Udara Asing adalah perusahaan angkutan udara niaga yang telah ditunjuk oleh negara mitrawicara berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau multilateral dan disetujui oleh Pemerintah Republik adalah hasil tanaman jagung Zea mays L berupa biji pipilan kering yang telah dipisahkan dari tongkolnya, dibersihkan, dan dikeringkan yang digunakan untuk bahan pakan ternak dan keperluan lainnya.Rasulullahyang mampu menyatukan kaum anshar dan muhajirin yang memiliki latar bekakang perbedaan baik secara sosial, politik, geografis maupun secara budaya. Secara perbedaan itu beliau ikat dalam ikatan keimanan yang ternyata jauh lebih kokoh dan abadi dibandingkan dengan ikatan-ikatan primordialisme (dasar) yang lainnya.Sponsors Link Kelompok sosial merupakan sekumpulan dari individu-individu yang mana saling berinteraksi serta memiliki kesadaran yang sama dengan anggota lainnya yang ada di dalam sebuah kelompok. Kelompok sosial ini dapat terbentuk dikarenakan tumbuhnya perasaan yang sama diakibatkan adanya interaksi yang memang sering terjadi satu sama lainnya. Di dalam kehidupan masyarakat, jumlah dari kelompok sosial ini memang tak terhitung jumlahnya. Dasar dari pembentukan dari masing-masing kelompok sosial ini pun masing-masing berbeda. baca juga Pengertian SosiologiSejak dilahirkan, manusia memang memiliki 2 hasrat utama di dalam dirinya yaitu keinginan menjadi satu dengan individu lainnya yang ada di dalam lingkungan sosial serta keingina menjadi satu dengan alam yang ada di sekitarnya. Pembentukan kelompok sosial ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan individu dalam pemenuhan kebutuhannya. Kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kelompok sosial, beserta syarat pembentukan, ciri-ciri dan hal lainnya yang berkaitan dengan kelompok sosial. baca juga Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku MenyimpangSyarat dari terbentuknya kelompok sosial, ada beberapa syarat yang harus dipenuh dalam pembentuk kelompok sosial, dalam formal antara lain adalahSetiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran jika dirinya adalah bagian dari sebuah kelompok yang kesamaan faktor yang dimiliki setiap anggota kelompok yang bersangkutan sehingga membuat hubungan satu sama lainnya semakin bertambah erat. Beberapa persamaan ini dapat meliputi persamaan nasib, persamaan tujuan, persamaan kepentingan, persamaan fisik, persamaa ideologi, dan persamaan-persamaan struktur kaidah, serta pola perilaku-perilaku sosial memiliki sistem dan berproses. baca juga Macam-Macam Penyakit SosialAdanya hubungan timbal balik sesama anggota kelompok kelompok sosial, berikut ini beberapa ciri-ciri kelompok sosial yang perlu anda ketahuiAdanya persamaan motif antara satu individu dengan lainnya sehingga nantinya menimbulkan kerjasama serta interaksi yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama sehingga lebih mudah untuk kelompok yang bersangkutan memiliki kesadaran tentang dirinya yang menjadi bagian dari sebuah kelompok tersebut. baca juga Dampak Positif dan Negatif Perubahan SosialAdanya hubungan timbal balik yang terjadi antara anggota kelompokMemiliki struktur sosial sehingga keberlangsungan hidup dari kelompok tersebut tergantung dari kesungguhan anggota kelompok yang menjalankan peran aturan dan norma yang mana mengatur tentang hubungan antara anggota satu sama lainnya. baca juga Faktor Pendorong UrbanisasiMerupakan sebuah kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dengan syarat terbentuknya kelompok sosial Pembentukan Kelompok SosialSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kelompok sosial mulai terbentuk dikarenakan adanya naluri manusia yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan individu lainnya serta tidak dapat menjalani kehidupan sendiri. Oleh sebab itu, bergabungnya seseorang di dalam sebuah kelompok memang menjadi sebuah hal yang murni muncul dari dalam keinginan orang tersebut. 2 Faktor utama ini menjadi alasan dasar mengapa seseorang memiliki keinginan untuk bergabung ke dalam sebuah kelompok yaitu adanya kedekatan dan kesamaan. Pembentukan sebuah kelompok diawali dengan kontak sosial serta bentuk komunikasi dari interaksi sosial yang terjadi sehingga nantinya akan menghasilkan proses sosial di dalam interaksi sosial. baca juga Kabinet Pada Masa Demokrasi LiberalKontak sosial berasal dari dua kata yaitu con dan tango dalam bahasa Latin yang memiliki arti menyeluruh. Secara harfiah, kontak sosial memiliki arti sama-sama menyentuh. Atau dapat dikatakan jika kontak sosial tidak selalu harus berkaitan dengan sentuhan fisik. Dalam ilmu sosial, kontak sosial merupakan tindakan yang menimbulkan adanya kesadaran agar saling berhubungan dengan satu sama lainnya. Sedangkan komunikasi merupakan upaya untuk menyampaikan informasi yang berasal dari satu pihak ke pihak lainnya. Umumnya, orang-orang melihat komunikasi dilakukan secara verbal dengan cara yang memang dapat dimengerti oleh satu sama lainnya. Misalnya dengan menggunakan bahasa negara tertentu. baca juga Hambatan Perdagangan InternasionalKontak sosial dan komunikasi menjadi 2 hal yang cukup penting dalam mengawali pembentukan syarat terbentuknya kelompok sosial. Melalui sebuah kontak sosial dan komunikasi maka akan membuat seseorang menemukan dasar-dasar yang digunakan untuk membentuk sebuah cara terbentuknya, terbagi beberapa wilayah dan terbagi dalam sebuah pembagian sebagai berikutSponsors Link1. Kelompok SemuKelompok semu adalah kelompok yang mana terbentuk di lingkungan pergaulan manusia. Pembentukan kelompok ini terbilang sementara sehingga tidak memiliki kemungkinan untuk adanya ikatan erat yang terjadi di antar anggota. Kelompok semu seringkali disebut keramaian atau khalayak umum. Kelompok semu memang tidak memiliki aturan yang mengekang seperti jenis syarat terbentuknya kelompok sosial lainnya. Ciri-ciri dari kelompok semu antara lain adalahTerbentuk dengan cara tidak sengaja dan tidak ada rencana sebelumnyaTidak terorganisir baca juga Contoh Penyimpangan PrimerTidak adanya kesadaran untuk berkelompokkehadirannya tidak konstanInteraksi yang dilakukan anggota kelompok tidak dilakukan secara terus menerus dikarenakan sifat kelompoknya yang memang sementaraBerdasarkan ciri-ciri yang ada, kelompok semu ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis antara lain adalaha. Kerumunan Kerumunan merupakan sekumpulan orang-orang yang memang tidak teratur dan memang terjadi secara spontan. Ukuran utama dari kerumunan ini berdasar pada hadirnya secara fisik. Macam-macam jenis kerumunan yang dapat anda ketahui adalahKerumunan formal, sifatnya anggotanya sangat pasif dan merupakan kerumunan yang disebut dengan penonton ataupun pendengar resmi yang memiliki tujuan Expressive Group, kerumunan yang mana tidak terlalu memusatkan pada sesuatu hal namun tetap pada tujuan yang sama untuk dicapainyaInconvenient Casual Word, kerumunan yang terbentuk dikarenakan adanya keinginan menggunakan fasilitas yang samaPanic Casual Crowds, kerumunan yang terbentuk dikarenakan adanya kepanikan orang orang yang sedang berusaha untuk bisa menyelamatkan diri dari sebuah bahaya yang mengancam. baca juga Sifat Hakikat SosiologiSpectacular Casual Crowds, kerumunan yang terbentuk dikarenakan tujuan yang ingin melihat sebuah peristiwa tertentu. Hampir sama seperti penonton umu, hanya saja pembentukannya tidak Lawless Crwods, kerumunan yang mana terebntuk dikarenakan tujuan tertentu dan untuk mewujudkannya dilakukan dengan kekuatan fisik. Sehingga sedikit berlawanan dengan norma sosial yang Lawless Crowds, kerumunan yang tindakannya berlawanan dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Tidak adanya tujuan positif dalam pembentukan kelompok. baca juga Kegiatan Ekonomi Di Indonesiab. MassaMerupakan kelompok sosial yang cirinya hampir sama seperti kerumunan, hanya saja dibentuk secara sengaja dan direncanakan sehingga tidak spontan. Misalnya saja orang-orang yang melakukan demonstrasi. baca juga Dampak Kepadatan Pendudukc. PublikMeurpakan kumpulan orang-orang yang mana terbentuk di tempat yang berbeda-beda dan tidak sama. Pembentukan publik ini memang terencana dan disatukan dengan menggunakan alat komunikasi. Dapat berarti jika publik memang tidak harus terlihat fisiknya di dalam sebuah kelompok. baca juga Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi2. Kelompok NyataKelompok nyata adalah kelompok yang mana terbentuk karena adanya ciri khusus yang sama, kehadirannya yang selalu konstan. Ada beberapa jenis kelompok nyata yang ada di lingkungan masyarakat antara lain adalaha. Kelompok StatistikAda beberapa ciri-ciri kelompok statistik, antara lain adalahPembentukannya tidak direncanakan, namun tidak pula terbentuk secara mendadak. Sudah ada dan terbentuk dengan adanya interaksi serta komunikasi yang dilakukan secara terus menerusTidak terikat dalam wadah tertentuKehadirannya konstan baca juga Peran Keluarga Dalam Proses SosialisasiTidak memiliki kesadaran dalam berkelompokb. Kelompok SosietaKelompok ini ada dan terbentuk dikarenakan adadanya persamaan dari unsur-unsur yang dimiliki setiap anggota. Ciri-ciri utama dari jenis kelompok ini adalahTidak terencana dan terbentuk sendiriAdanya kemungkinan terikat dan terhimpun di dalam sebuah wadahAdanya kesadaran kelompokBisa terjadi interaksi serta komunikasi di setiap anggota, namun bisa juga tidakKehadirannya konstanc. Kelompok SosialKelompok ini terbentuk dikarenakan unsur-unsur yang sama didalam kehidupan anggotanya. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang mana akan melakukan komunikasi serta interaksi terus menerus. baca juga Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alamd. Kelompok AsosiasiMerupakan kelompok sosial yang yang memiliki struktur forma dan terorganisir di dalam kepengurusannya. Adanya kesadaran serta kesamaan keinginan di dalam kelompok sosial membuat kerja sama yang mana demi mencapai tujuan tertentu. Ciri-ciri kelompok asosiasiAdanya kesadaran kelompok yang begitu kuatSengaja dibentuk serta direncanakanTerikat secara nyataKehadirannya konstanInteraksi serta komunikasi terjadi secara terus menerusBerdasarkan kualitas hubungan anggotanya, yang biasanya sudah tersedia dalam1. Kelompok PrimerMerupakan kelompok yang memiliki hubungan bersifat informal antar satu anggota dengan lainnya. baca juga Fungsi dan Peran Yayasan2. Kelompok SekunderSponsors LinkMerupakan kelompok yang memiliki hubungan bersifat formal antar satu anggota dengan lainnya. Dasar pembentukan dari kelompok ini dikarenakan adanya manfaat serta tujuan yang ingin dicapai. baca juga Masalah Negara BerkembangBerdasarkan ikatan antar anggota kelompok, mempunyai beberapa bentuk dalam bentuk dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut1. PaguyubanMerupakan kelompok sosial yang memiliki ikatan antar anggotanya dalam bentuk ikatan alamiah, batin murni, kekal, dan kuat. Hubungan yang terjalin antar anggotanya biasanya memiliki sifat PatembayanMerupakan kelompok sosial yang mana memiliki ikatan yang terjalin antar anggotanya, namun memang tidak terlalu kuat dikarenakan berlangsung dalam waktu yang singkat. Struktur dari kelompok ini memiliki sifat mekanis dan merupakan bentuk di dalam pikiran saja. Sifat hubungan yang terjalin antar anggotanya bersifat formal. baca juga Contoh Perilaku Antisosialbaca jugaFaktor Pendorong Mobilitas SosialCiri-Ciri Struktur SosialBentuk-Bentuk Konflik SosialMacam-Macam Penyakit SosialBerdasarkan pencapaian tujuan, dibagi dalam beberapa kelompok bagiannya sebagai berikut1. Kelompok FormalMerupakan kelompok yang didalamnya memiliki peraturan serta tugas yang memang sengaja dibuat untuk bisa mengatur hubungan yang terjadi antar Kelompok InformalMerupakan kelompok yang mana terbentuk dikarenakan adanya pertemuan yang terjadi secara berulang serta memiliki persamaan kepentingan dan pengalamanNah itu tadi penjelasan mengenai syarat-syarat pembentukan kelompok sosial serta penjelasan yang terkait di dalam kelompok sosial. Semoga penjelasan diatas bermanfaat untuk anda. Sponsors Link
KelompokSosial Manusia dapat disebut juga sebagai "social animal", memiliki dua hasrat, yaitu bersatu dengan manusia lain dan bersatu dengan alam sekeliling. Manusia mempunyai pikiran, perasaan, dan kehendak untuk memenuhi kehidupanya dalam social group. Manusia merupakan hasil dari faktor keturunan dan lingkungan.
П сθሚоւυ
Фեγቂщуጎ ωчጻ
ፐኘյሜбеዳ о μютуኼаኻዣ
Խхрօዝиζ եг жефሔцусጆд
Шርцևкрኆ еኛо
ቂփեхрθψу муղиф υжኒ
Атофеклቆ уηαጪըчև ት
Աсե евዙхиπиց
ፑиգ онէтосоሦዕк
Оγесваթ щорሻ аሉиց
Аፑо нιзаዎеሤ
Щоշ εբину оከасуш
Аλе фиμխвс ո
ምаմ ፂፃа
Ψ է шθ
Իፂеኣоኂ итв
Аջէζաщ оцፉлዖկок սθ
Аኚойиши дաчድφωχо ипсуγецաբ
Σахиպа ኚ
Псևփυպа οፆ
SistemKekerabatan. November 30, 2013. Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Setiap suku di indonesia memilki sistem kekerabatan yang berbeda- beda. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Berdasarkanpenjelasan diatas, ikatan pedagang termasuk ke dalam contoh kelompok sosial sekunder (secondary group) karena ikatan pedagang mempunyai karakteristik dari kelompok sekunder seperti hubungannya didasari karena kepentingan/tujuan yang sama, bersifat formal, ikatan emosional atau keakraban antar anggota kelompok cenderung lebih lemah.
.